TEMPO.CO, Jakarta -Menekuni dunia film seolah menjadi cinta pertama dalam hidup Rahayu Saraswati. Putri kedua Hashim Djojohadikusumo yang menekuni dunia akting melalui film Merah Putih, Darah Garuda dan Java Heat.

“Perjuangan saya sebagai aktris sudah 12 tahun, meski kalau dilihat saya lebih banyak bermain di luar negeri,” kata wanita yang biasa disapa Sara ini ditemui di Four Season Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu, 25 September 2013. Sara berada di sini karena menjadi pembicara diskusi 100 tahun film India.

“Dunia akting menjadi kecintaan saya. Latar belakang menekuni seni peran bermula dari aktif di teater kampus, Universitas Indonesia. Menyadari kalau ingin lebih sukses yang harus ke dunia film,” kata Sara.

Gadis kelahiran 27 Januari 1986 itu menuturkan perjuangannya memilih dunia akting sebagai jalan hidupnya bukanlah tanpa halangan. Dia berkisah harus berjibaku membuktikan pada kedua orang tua bahwa jalan yang dipilihnya bukanlah hanya semata-mata dirinya ingin menjadi artis. Sara mensyukuri keluarganya selalu mendukung, meski pada awal terbesit juga kekhawatiran.

“Mereka merasa khawatir karena papa itu masih tradisional dan konservatif. Apa lagi ibu saya, beliau merasa khawatir kehidupan artis yang drug atau apa,” ujarnya.

Jalan berliku meyakini keluarga bisa dilalui dan orang tua beserta keluarganya melihat kesungguhan Sara serius bukan semata ingin menjadi artis yang suka glamor. “Saya orangnya idealis dan saya suka dunia film dan aktivis yang kini menjadi jalan hidup,” kata putri Anne Djoyohadikusumo ini sambil tertawa bahagia.

Keponakan Prabowo Subianto ini mengatakan atas pilihannya ini, bisa dimengerti orang tua dan keluarga yang merupakan darah pebisnis dan pengusaha yang masih mengalir dari jejak sang kakek begawan ekonomi Indonesia, Sumitro Djoyohadikusumo.

“Saya selalu menjaga komitmen dan tanggung jawab. Saya katakan berkarir di film juga perjuangan jangan dilihat sebatas glamornya. Tetapi membuat film saja, bintang dan kru harus syuting berjam-jam, berhari-hari, minggu, bulan bahkan tahun meninggalkan keluarga atau orang dicintai, itu sebuah pengorbanan besar

yang harus dihargai,” ujarnya.

HADRIANI P/ NANDA HADIYANTI

Topik Terhangat

Mobil Murah

Kontroversi Ruhut Sitompul

Mun’im Idris Meninggal

Info Haji

Tabrakan Maut

Berita Terpopuler

Dipo: Anggaran Perawatan Benda Seni Minim

Tiap Malam Makam Uje Dibersihkan

Band Kotak Konser Ultah ke-9 di MEIS, Ancol 

Kembali Ngamuk, Novi Amelia Dibawa ke RSKO

Olga Tidak Hadir di Dahsyat, Izin Sakit



YOUR COMMENT